detikTravel Community -
Salah satu destinasi bersejarah di Kalimantan Tengah adalah Istana Kuning. Mari masuk ke dalamnya, untuk mengenali nilai-nilai sejarahnya.
Apa yang traveler bayangkan ketika mendengar kata istana? Pasti segala sesuatu yang berhubungan dengan kata mewah dan megah. Jauh dari kesan mewah, istana yang dahulu merupakan kediaman keluarga kerajaan Kutaringin, nampak sangat sederhana. Masyarakat setempat menyebutnya Istana Kuning.
Istana Kuning berada di pusat kota Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Meskipun namanya Istana Kuning ,bangunan ini justru didominasi warna kecoklatan khas warna kayu yang menjadi bahan utama istana kuning.
Untuk bisa masuk ke dalam Istana kuning, traveler cukup membayar tiket sebesar 10 ribu rupiah. Menaiki tangga masuk, maka traveler diwajibkan melepas alas kaki dan mengucap salam sesuai dengan agama masing-masing. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan rasa hormat kepada penghuni istana.
Istana kuning terdiri dari empat bangunan yang berbeda yang menunjukkan asal dari istri Sultan Kutaringin ke-9 yakni, satu dari suku Dayak, satu China, dan dua suku Melayu.
Istana Kuning pernah mengalami kebakaran pada tahun 1986. Akibat kebakaran tersebut banyak barang peninggalan kerajaan terbakar. Sisa-sisa barang dari kebakaran itulah yang kini dipajang di dalam Istana kuning.
Maka tak heran istana yang sudah tidak ditinggali keluarga kerajaan Kutaringin, mulai difungsikan sebagai museum. Di istana inilah traveler dapat menemukan jejak sejarah kota Pangkalan Bun, yang awalnya bernama Pongkalan Bu'un.
Selain itu ada banyak kisah menarik di Istana kuning. Untuk mengetahui hal tersebut kita harus menyewa jasa guide yang akan mengajak kita mengelilingi tiap bagian dalam istana sambil menceritakan kisah yang ada di belakangnya.
Salah satu rahasia 'mistis' yang dituturkan oleh guide adalah rahasia di ruangan yang berisikan lukisan wajah para raja yang pernah memimpin Kutaringin. Jadi ada satu lukisan yang matanya seolah-olah bisa bergerak mengikuti posisi traveler yang melihatnya.
Hal ini saya coba buktikan dengan cara berpindah-pindah posisi ketika melihat lukisan tersebut. Terbukti mata dari lukisan tersebut seolah-olah selalu menatap ke arah saya. Tapi tenang ternyata itu bisa terjadi karena kelihaian pelukis yang membuat seolah-olah lukisan tersebut dapat melihat ke segala penjuru.
Selain itu ada banyak hal menarik lainnya yang bisa dikulik dari istana ini. Terlebih guidenya menjelaskan dengan sangat jelas dan diselingi joke khas tentang Istana kuning yang membuat kita tidak akan bosan dan tahu-tahu sudah selesai mengelilingi keseluruhan Istana kuning. Untuk jasa guide tersebut,traveler dapat memberikan tip seikhlasnya sebanding dengan banyak hal baru yang traveler peroleh.
Jadi bagaimana, tertarik untuk mengetahui lebih jauh jejak sejarah kerajaan Kutaringin di Istana Kuning?